Friday, November 20, 2015

Pendidikan Entrepreneur di Kampus

Hallo Readers....

Akhir-akhir ini sudah banyak perguruan tinggi yang menanamkan jiwa entrepreneur pada mahasiswanya. Dan saya mendukung hal tersebut. Tapi ketika saya menimba ilmu di institusi pendidikan lain, saya merasa sangat kecewa. Mereka tidak menanamkan jiwa tersebut pada mahasiswanya. 

Sebelumnya saya pernah kuliah di salah satu PTN terkenal di Indonesia. Di sana ada satu mata kuliah yang membahas tentang entrepreneur. Ya, satu semester membahas tentang kewirausahaan. Setelah itu, di semester berikutnya memang tidak ada kelanjutan dari mata kuliah ini, Namun ada beberapa mata kuliah lain yang menyelipkan materi kewirausahaan. Bahkan kita (para mahasiswa) diminta untuk berwirausaha kecil-kecilan.
Kita dibagi dalam kelompok, lalu masing-masing kelompok diberikan modal yang sama. Di akhir waktu yang diberikan, kita harus mengembalikan modal tersebut dan semua keuntungan yang kita peroleh untuk kita. Kelompok dengan keuntungan tertinggi akan memperoleh nilai terbaik. Jadi kita dituntut untuk berwirausaha, kalau tidak ya kita tidak akan mendapat nilai yang bagus. Menurut saya ini startegi yang efektif bagi pihak kampus.

Selain ada dalam mata kuliah, juga ada beberapa organisasi yang membentuk sebuah acara untuk melombakan para mahasiswa berwirausaha. Dan tentu saja hadiah yang diberikan oleh organisasi tersebut sangat menarik para mahasiswa. (ya.... mahasiswa kan terkenal hidupnya dibawah garis kelayakan :P). 

Tidak hanya itu, setiap mata kuliah juga dibumbui beberapa motivasi dari dosen agar mahasiswa tidak menjadi pekerja, pegawai. 

ada satu kalimat yang sangat memotivasi saya hingga kini untuk berwirausaha:

" Jika dilihat dari pendapatan, PNS atau karyawan baru mampu membeli mobil BMW setelah beberapa tahun bekerja. Tapi seorang entrepreneur, mungkin hanya beberapa bulan berusaha dan bahkan beberapa minggu saja sudah mampu membeli sebuah mobil BMW" 

Ya, memang benar dan saya sangat setuju dengan itu semua.....

Tapi ketika saya melanjutkan pendidikan di institusi lain, salah satu PTS terbaik di Indonesia, saya sangat amat merasa kecewa. Ada dosen yang bertanya pada mahasiswanya:
"Buat apa kalian kuliah sekarang?..... Untuk Kerja kan? untuk mendapat pekerjaan yang baik... Bekerja di perusahaan yang bagus. Jadi kalian harus bagus juga waktu kuliah di sini, agar nanti bisa mudah diterima di perusahaan yang bagus"

ketika mendengar itu saya sangat.... merasa..... kecewa..... kita (mahasiswa) kuliah capek-capek untuk menjadi pekerja......

dan yang paling saya sesali adalah... mahasiswa dari PTS tersebut sangat berbeda dengan mahasiswa dari PTN saya dulu. mereka memiliki kondisi ekonomi yang (jauh) lebih baik dari pada mahasiswa di PTN dulu. Menurut saya, kondisi ini tidak dapat disia-siakan begitu saja. Apa lagi disia-sia kan dengan menjadi pekerja......
Padahal untuk sekarang peluang sarjana untuk memperoleh kerja lebih kecil dibandingkan dulu. 


Alangkah baiknya jika setiap perguruan tinggi di Indonesia dapat menanamkan jiwa entrepreneur pada mahasiswanya. Karena salah satu faktor untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa ini adalah kontribusi dari para entrepreneur (muda).