Thursday, June 7, 2012

Melirik "Agribisnis"


Agribisnis dari kata Agri (Agrikultur-pertanian) dan Bisnis (usaha). Secara harafiah berarti “Usaha dalam bidang pertanian”.

P-E-R-T-A-N-I-A-N? Jadi petani donk? Malah miskin? Wait, wait, wait! PETANI ITU TIDAK MISKIN!!!
Hanya pakaiannya saja yang sederhana (patut dicontoh), tapi lihat dibaliknya. Semua hartanya dalam bentuk investasi: Tanah, kebo (kerbau), dan yang paling penting Tanaman.
Percayalah, selama manusia butuh makan, para petani tak bakal miskin.

Tapi kan, lama untungnya... minimal untuk jagung (yang paling cepet pun) butuh waktu 3 bulan untuk panen...
Ya, sekarang zaman instan, semua maunya cepat. Tak salah banyak pengusaha yang beralih ke usaha elektronik, yang tinggal pesen dari pabrik, jual, langsung dapet untung. Secara logika, idealnya umur ekonomis barang elektronik adalah 5 tahun (kalau di Indonesia bisa lebih, sampai rusak baru dibilang sudah ga ekonomis lagi =P). Coba bandingkan dengan “makanan”, hampir setiap hari orang butuh makan, bahkan hampir tiap jam (buat orang yang laper terusà rakus =P | just kidding). Bukankan, “umur ekonomis” dari makanan jauh lebih cepat dari barang elektronik?
Semua itu ada artinya, dalam pertanian, petani dituntut untuk menanam terlebih dahulu (memberi dahulu), baru mendapatkan keuntungan dengan panen (baru memperoleh). Ingatkah dengan istilah, “memberi (kebaikan) dahulu baru menerima (berkah)”, dan “menanam dahulu baru mendapatkan

Pertanian itu luas lho...
Bukan masalah tanam menanam saja, tapi juga peternakan dan perikanan. Coba kalau semuanya diintegrasikan (digabungkan), wow pasti lebih efisien.
Sebagai gambaran kecil saja, seorang petani yang menanam padi, saat panen tidak hanya biji padinya saja yang yang digunakan, tapi juga jeraminya sebagai pakan (makanan ternak, kalau manusia “pangan”), selain itu kotoran dari ternak dapat menjadi pupuk bagi tanaman/sawah. Sedangkan kalau memelihara kambing atau domba, kotorannya selain menjadi pupuk, juga dapat menjadi pakan lele. Wow, sudah berapa keuntung yang diperoleh:
Jerami à pakan
Kotoranà pupuk dan pakan lele
Selain itu, kalau petaninya mendapat pengetahuan lebih, bisa membuat sebuah biogas, bahan bakar asal gas methan, sebagai sumber listrik (jadi ga perlu bayar PLN lagi donk...) dan sumber gas untuk masak.

Kalau dibuat rincian perhitungan biayanya, bisa hemat sekali pengeluarannya, dan besar untung nya.
Selain yang telah disebutkan di atas, ingatkah Anda bahwa INDONESIA ADALAH NEGARA AGRARIS. Sekarang sebutan itu sudah sangat bergeser menjadi INDONESIA ADALAH NEGARA TERKORUPSI (tutup muka *memalukan). Kalau Anda seorang INDONESIA, MARI mengingatkan kembali dunia dengan INDONESIA ADALAH NEGARA AGRARIS.....